Sabtu, 23 Juli 2011

PELAJARAN FIQIH BAB I BERSUCI KELAS X MADRASAH ALIYAH

DOWNLOAD disini


Senin, 06 Juni 2011






Kamis, 19 Mei 2011

TRANSFER ILMU PENGOBATAN MULTI THERAPI

Bagi anda yang ingin menjadi ahli penyembuhan profesional dalam waktu singkat meliputi bidang penyembuhan
1. Therapi Bio-Energi
2. Therapi Refleksi
3. Ramuan Tradisional

Ikutilah Pelatihan jarak jauh dan Transfer Energi media kapsul menjadikan anda seorang penyembuh profesional dan langsung bisa buka praktek tanpa harus bersusah payah menjalankan ritual tertentu, cukup dengan minum dua kapsul anda sudah siap buka praktek. untuk langkah-langkah penyembuahan kami kirimkan modul-modulnya.

Biaya sangat murah hanya Rp. 450.000 (Transfer energi, modul dan sudah termasuk ongkos kirim).

Keunggulan program ini anda dibimbing oleh seorang profesional Peraih Penghargaan POSMO AWARD 2011 Kategori Ahli Pengobatan Alternatif dan Herbal / Bidang Spiritual.


JUAL KUNYIT PUTIH

KUNYIT PUTIH TEPUNG
Harga : 250.000/kg sudah termasuk ongkos kirim

KHASIAT : Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Tumor, Lever, Menghilangkan Lelah, Diabetes, Asam Urat, Keputihan, Membantu Fungsi Organ Hati Dan Limpa, Membersihkan Darah Dan Menghilangkan Sumbatan, Melancarkan Peredaran Darah Dan Energi, Anti Radang, Perut Kembung, Kolesterol, Menghilangkan Nyeri Dan Tegang Pada Perut, Nyeri Haid, Tidak Haid, Membantu Proses Pengobatan Kanker Pada Alat Reproduksi, Pencernaan Dan Kulit, Menambah Stamina, Membunuh Sel Kanker


Rabu, 04 Mei 2011

SYAIR RUMI

Kearifan Cinta
CINTA yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
Nafsu
Nafsumu itu ibu segala berhala
Berhala kebedaan ular sawa
Berhala keruhanian naga
Itu ibarat perumpamaannya
Mudah sekali memecah berhala
Kalau diketuk hancurlah ia
Walau batu walaupun bata
Walau ular walaupun naga
Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu
Jika hendak tahu bentuk nafsu
Bacalah neraka dengan tujuh pintu
Dari nafsu keluar ma’siat setiap waktu.
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.
Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.
Cinta
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
Kekasih
Tentang seseorang di pintu Sang Kekasih
dan mengetuk. Ada suara bertanya, “Siapa di sana?”
Dia menjawab, “Ini Aku.”
Sang suara berkata, “Tak ada ruang untuk Aku dan Kamu.”
Pintu tetap tertutup
Setelah setahun kesunyian dan kehilangan, dia kembali
dan mengetuk lagi. Suara dari dalam bertanya, “Siapa di sana?”
Dia berkata, “Inilah Engkau.”
Maka, sang pintu pun terbuka untuknya.
Mujahadah dan Makrifat
Makrifat itu pengenalan jiwa
Mengenal jiwa dan mengenal Tuhannya
Mengenal dengan sejelas jelasnya
Tidak kabur tapi jelas nyata
Mujahadah itu perjuangan dan usaha
Makrifat itu menuai hasilnya
Mujahadah itu dalam perjalanan
Makrifat itu matlamat tujuan
Makrifat itu pembuka rahsia
Makrifat itu sendiri rasa
Makrifat itu sagunya
Mujahadah itu memecah ruyungnya.
Saatnya Untuk Pulang
Malam larut, malam memulai hujan
inilah saatnya untuk kembali pulang.
Kita sudah cukup jauh mengembara
menjelajah rumah-rumah kosong.
Aku tahu: teramat menggoda untuk tinggal saja
dan bertemu orang-orang baru ini.
Aku tahu: bahkan lebih pantas
untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka,
tapi aku hanya ingin kembali pulang.
Sudah kita lihat cukup destinasi indah
dengan isyarat dalam ucap mereka
Inilah Rumah Tuhan. Melihat
butir padi seperti perangai semut,
tanpa ingin memanennya. Biar tinggalkan saja
sapi menggembala sendiri dan kita pergi
ke sana: ke tempat semua orang sungguh menuju
ke sana: ke tempat kita leluasa melangkah telanjang.
Kau dan Aku
Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku,
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku.
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama;
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka.
Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi, menyatu dalam nikmat tertinggi,
Bebas dari cakap orang, kau dan aku.
Semua burung yang terbang di langit mengidap iri
Lantaran kita tertawa-tawa riang sekali, kau dan aku.
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama di sudut rahasia,
Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khorasan, kau dan aku.

Cinta
CINTA yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai’
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’
Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakan “mann” terakhir…
Perahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum ‘Mati’,
Maka deritamu berkepanjangan
Hai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu
Lalu ‘Hancurkan’lah dirimu
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…
Wahai mereka yang memiliki ketulusan…
Jika ingin terbuka ‘tirai’
Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’
Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburan
Akan tetapi karena ‘Kematian’ adalah Perubahan
Untuk masuk ke dalam Cahaya…
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…
Kau dan Aku
Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung, Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga keluar memandang kita –
Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …
Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau dan Aku.
Tindakan Dan Kata-Kata
Aku memberi orang-orang
apa yang mereka inginkan.
Aku membawakan sajak kerana mereka
menyukainya sebagai hiburan.
Di negaraku, orang tidak menyukai puisi.
Sudah lama aku mencari orang yang
menginginkan tindakan, tetapi
mereka semua ingin kata-kata.
Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian;
tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya.
Maka aku hadirkan padamu — kata-kata.
Ketidakpedulian yang bodoh
akhirnya membahayakan,
Bagaimanapun hatinya satu denganmu.
Menyatu Dalam Cinta
Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi.
Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”
Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya.”
Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”
“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.
“Lalu, apa yang kau takuti?”
“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”
“Menyakiti Layla? Mana bisa? Yangn dibedah badanmu.”
“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.”
‘Mati’ sebelum Engkau Mati
Tafsiran Muutu Qabla anta Muutu : Rumi
(’Mati’ sebelum Engkau Mati)
Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai’
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’
Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakan “mann” terakhir…
Perahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum ‘Mati’,
Maka deritamu berkepanjangan
Hai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu
Lalu ‘Hancurkan’lah dirimu
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…
Wahai mereka yang memiliki ketulusan…
Jika ingin terbuka ‘tirai’
Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’
Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburan
Akan tetapi karena ‘Kematian’ adalah Perubahan
Untuk masuk ke dalam Cahaya…
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…
Kembali Pada Tuhan
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.
Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata wang palsumu!
Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya!
Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi!
Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepadaKu,
kerana Akulah jalan itu.”
Empat Lelaki Dan Penterjemah
Empat orang diberi sekeping wang.
Pertama adalah orang Persia, ia berkata, “Aku akan membeli anggur.”
Kedua adalah orang Arab, ia berkata, “Tidak, kerana aku ingin inab.”
Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, “Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum.”
Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, “Aku ingin stafil.”
Kerana mereka tidak tahu erti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.
Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, “Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping wang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping wang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu.”
Mereka pun tahu bahawa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur.
Jalan i
Jalan sudah ditandai.
Jika menyimpang darinya,
kau akan binasa.
Jika mencuba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut,
kau melakukan perbuatan syaitan.
Siapa Di Pintuku?
Katanya, “siapa di pintuku?”
Jawabku,”hamba-Mu yang lata,”
Katanya, “urusan apa yang kamu punya?”
Jawabku, ” ‘tuk mencumbu-Mu ya Rabb,”
Katanya,”berapa lama bakal kau kembara?”
Jawabku,”sampai Kau cegat daku,”
Katanya,”berapa lama kau didihkan di api?”
Jawabku, “sampai diriku murni,”
“Inilah sumpah cintaku
Demi Cinta semata
Kutinggalkan harta dan kuasa.”
Katanya, “kamu buktikan kasusmu
Tapi, kamu takpunya saksi,”
Kataku,”Tangisku, saksiku
wajah pasiku, saksiku,”
Katanya, saksimu takpunya sahsiah
matamu membasah ‘tuk dilihat.”
Jawabku,”atas kerahiman, adil-Mu
Mataku cerah dan tanpa salah,”
Katanya,”Apa yang kaucari?”
Jawabku, “Kamu! ‘tuk jadi rekan dampinganku,”
Katanya, “apa yang kamu mau dariku,”
Jawabku,”Kemuliaan, kemesraanmu,”
Katanya,”Siapa teman sekembaramu?”
Jawabku,”Ingatan kepada-Mu, O Sang Raja,”
Katanya, “Apa yang membuatmu ke mari?”
Jawabku,”Kelezatan anggur-Mu,”
Katanya, “Apa yang membuatmu puas?”
Jawabku, “Dampingan-Mu Sang Maharaja”
Katanya,”Apa yang kamu temui di sini?”
Jawabku, “Seratus keajaiban,”
Katanya,”Mengapa istana ditinggal porakperanda?”
Jawabku,”Mereka takutkan perampok,”
Katanya, “Siapa perampok itu?”
jawabku,” Seseorang yang lari dari-Mu,”
Katanya,”Tidak adakah keselamatan di situ?”
Jawabku,”Dengan hadirnya Cinta-Mu,”
Katanya,” Apa faedah yang kamu terima dari kehidupan?”
Jawabku,”Dengan jujur kepada diriku,”
Kini masa untuk menyepi.
Kalau kukatakan padamu tentang intisari sebenarnya
Kau bakal terbang, dirimu akan sirna
Dan tiada pintu, tiada bumbung dapat menarikmu kembali.
Bahagia Sejenak
Bahagia sejenak
kamu dan aku duduk di serambi
kita dua, tapi satu roh, kamu dan aku
kita rasa aliran air kehidupan di sini
kamu dan aku dengan keindahan taman
dan burungburung bernyanyi
bintangbintang menatap kita
dan kita menanyakan mereka
‘gimana mau menjadi bulan sabit kecil
kamu dan aku bukan diri, bakal menyatu
takberasingan, betapa spekulasi kamu dan aku.
tiong syorgawi bakal retakkan gula
waktu kita tertawa bersama, kamu dan aku
dalam satu bentuk di muka bumi ini
dan dalam bentuk lain di bumi manis
di kebebasan waktu yang tak tecatat
Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai
Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung pada Hari Perhitungan nanti. Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.
Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari. Mereka merupakan bintang-bintang di langit agama yang dikirim dari langit ke bumi. Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan. Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan. Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ? Sang lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati adalah melalui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan : “Bukankah Aku ini Rabbmu ?”

“Kisah Keajaiban Cinta”
Kamu pipa air yang kering dan aku hujannya/kamu kota yang hancur dan aku arsiteknya/tanpa khidmat padaku sang mentari suka cita/kamu takkan pernah mencicipi bahagia.

Apa Yang mesti Ku lakukan
Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal didiku sendiri
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan Muslim
Aku bukan dari Timur, bukan dari Barat, bukan dari darat, bukan dari laut,
Aku bukan dari alam, bukan dari langit berputar,
Aku bukan dari tanah, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api,
Aku bukan dari cahaya, bukan dari debu, bukan dari wujud dan bukan dari hal
Aku bukan dari India, bukan dari Cina, bukan dari Bulgaria, bukan dari Saqsin,
Aku bukan dari Kerajaan Iraq, bukan dari negeri Korazan.
Aku bukan dari dunia ini ataupun dari akhirat, bukan dari Syurga ataupun Neraka
Aku bukan dari Adam, bukan dari Hawa, bukan dari Firdaus bukan dari Rizwan
Tempatku adalah Tanpa tempat, jejakku adalah tak berjejak
Ini bukan raga dan jiwa, sebab aku milik jiwa Kekasih
Telah ku buang anggapan ganda, kulihat dua dunia ini esa
Esa yang kucari, Esa yang kutahu, Esa yang kulihat, Esa yang ku panggil
Ia yang pertama, Ia yang terakhir, Ia yang lahir, Ia yang bathin
Tidak ada yang kuketahui kecuali :Ya Hu” dan “Ya man Hu”
Aku mabuk oleh piala Cinta, dua dunia lewat tanpa kutahu
Aku tak berbuat apa pun kecuali mabuk gila-gilaan
Kalau sekali saja aku seminit tanpa kau,
Saat itu aku pasti menyesali hidupku
Jika sekali di dunia ini aku pernah sejenak senyum,
Aku akan merambah dua dunia, aku akan menari jaya sepanjang masa.
O Syamsi Tabrizi, aku begitu mabok di dunia ini,
Tak ada yang bisa kukisahkan lagi, kecuali tentang mabuk dan gila-gilaan.

Nubuwah Cinta dari Rumi
Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan,
Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang,
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku mesti takut? Maut tak menyebabkanku berkurang!
Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia,
Dan melambung bersama malaikat; dan bahkan setelah menjelma malaikat
aku harus mati lagi; segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali.
Apabila telah kukorbankan jiwa malaikat ini, Aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami.
O,..biarlah diriku tak ada!
sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci, “KepadaNya kita akan kembali.”
Rumi bernyanyi
Ngengat-ngengat, terbakar oleh cahaya obor di wajah Sang Kekasih, adalah pecinta-pecinta yang berdiam di tempat suci.
Kalaupun kita dianggap gila atau mabuk, ini karena Pembawa Piala dan Sang Piala.
Karena mulutku telah mengunyah Kemanisan-Nya Dalam pandangan yang jelas kulihat Dia berhadap-hadapan.
Warna Agama
“Chinese Art and Greek Art”
Rasul pernah berkata, “Ada orang-orang yang melihatku
di dalam cahaya yang sama seperti aku melihat mereka.
Kami adalah satu.
Walau tak terhubung oleh tali apapun,
walau tak menghafal buku dan kebiasaan,
kami meminum air kehidupan bersama-sama.”
Inilah sebuah kisah
tentang misteri yang tersimpan:
Sekelompok Tiongkok mengajak sekelompok Yunani
bertengkar tentang siapa dari mereka
adalah pelukis yang terhebat.
Lalu raja berkata, “Kita buktikan ini dengan debat.”
Tiongkok memulai perdebatan.
Tapi Yunani hanya diam, mereka tak suka perdebatan.
Tiongkok lalu meminta dua ruangan
untuk membuktikan kehebatan lukisan mereka,
dua ruang yang saling menghadap
terpisah hanya oleh tirai.
Tiongkok meminta pada raja
beberapa ratus warna lagi, dengan segala jenisnya.
Maka setiap pagi, mereka pergi
ke tempat penyimpanan pewarna kain
dan mengambil semua yang ada.
Yunani tidak menggunakan warna,
“warna bukanlah lukisan kami.”
Masuklah mereka ke ruangannya
lalu mulai membersihkan dan menggosok dindingnya.
Setiap hari, setiap saat, mereka membuat
dinding-dindingnya lebih bersih lagi,
seperti bersihnya langit yang terbuka.
Ada sebuah jalan yang membawa semua warna
menjadi ‘warna tak lagi ada’. Ketahuilah,
seindah-indahnya berbagai jenis warna
di awan dan langit, semua berasal dari
sempurnanya kesederhanaan matahari dan bulan.
Tiongkok telah selesai, dan mereka sangat bangga
tambur ditabuh dalam kesenangan
dengan selesainya lukisan agung mereka.
Waktu raja memasuki ruangan, terpana dia
karena keindahan warna dan seluk-beluknya.
Lalu Yunani menarik tirai yang memisahkan ruangan mereka.
Dan tampaklah bayangan lukisan Tiongkok dan semua pelukisnya
berkilauan terpantul pada dindingnya yang kini bagaikan cermin bening,
seakan mereka hidup di dalam dinding itu.
Bahkan lebih indah lagi, karena
tampaknya mereka selalu berubah warna.
Seni lukis Yunani itulah jalan sufi.
Jangan hanya mempelajarinya dari buku.
Mereka membuat cintanya bening, dan lebih bening.
Tanpa hasrat, tanpa amarah. Dalam kebeningan itu
mereka menerima dan memantulkan kembali
lukisan dari setiap potong waktu,
dari dunia ini, dari gemintang, dari tirai penghalang.
Mereka mengambil jalan itu ke dalam dirinya,
sebagaimana mereka melihat
melalui beningnya Cahaya
yang juga sedang melihat mereka semua.
dia bernyanyi
Reguklah dalam-dalam cinta duniawi,
agar bibirmu mampu mengecap
anggur cinta yang lebih suci.
Aku mendengar dan terpikat;
ruhku bergegas untuk merengkuh
dekapan penerimaan Cinta,
karena suara itu begitu manis.

Terang Benderang
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahan
Agar bisa kuungkapkan derita kerinduan cinta
Setiap orang yang jauh dari sumbernya
Ingin kembali bersatu dengannya seperti semula
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahan
Agar bisa kuungkapkan derita kerinduan cinta
Setiap orang yang jauh dari sumbernya
Ingin kembali bersatu dengannya seperti semula.
Mencinta adalah mencapai Tuhan
Takkan pernah lagi dada seorang Pencinta merasakan kesedihan
Takkan pernah lagi jubah seorang Pencinta tersentuh kematian
Takkan pernah lagi jazad seorang Pencinta ditemukan terkubur di tanah
Mencinta adalah mencapai Tuhan
jangan tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku.
Kenapa aku harus mencari?
Aku sama dengannya
Jiwanya berbicara kepadaku
Yang kucari adalah diriku sendiri!
“Wahai kegilaan yang membuai, Kasih !
Engkau Tabib semua penyakit kami !
Engkau penyembuh harga diri,
Engkau Plato dan Galen kami !
Aku adalah kehidupan dari yang kucintai
Apa yang dapat kulakukan hai orang-orang Muslim ?
Aku sendiri tidak tahu.
Aku bukan orang kristen, bukan orang Yahudi, bukan orang Magi, bukan orang Mosul,
Bukan dari Timur, bukan dari barat, bukan dari darat, bukan dari laut,
Bukan dari tambang Alama, bukan dari langit yang melingkar,
Bukan dari bumi, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api,
Bukan dari singgasana, bukan dari tanah, dari eksistensi, dari ada,
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqsee,
Bukan dari kerajaan-kerajaan Irak dan Kurasan,
Bukan dari dunia ini atau yang berikutnya; dari syurga atau neraka,
Bukan dari Adam, Hawa, taman-taman syurgawi, atau firdausi,
Tempatku tanpa tempat, jejakku tanpa jejak,
Bukan raga atau jiwa; semua adalah kehidupan dari yang kucintai.
Lewat Cintalah semua yang pahit akan jadi manis,
Lewat cintalah semua yang tembaga akan jadi emas,
Lewat cintalah semua endapan akan jadi anggur murni,
Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat,
Lewat cintalah si mati akan jadi hidup,
Lewat cintalah Raja jadi budak.
Simbolisme Sufi
Pelukan dan ciuman adalah pesona-pesona cinta.
Tidur adalah kontemplasi,
Parfum adalah harapan untuk berkah Ilahi.
Penyembah berhala berarti manusia dengan keyakinan murni, bukan kaum kafir.
Anggur, yang dilarang oleh Nabi Muhammad kepada pengikutnya, digunakan sebagai sebuah symbol-kata oleh kaum Sufi untuk menunjuk pengetahuan spiritual, dan
Penjual anggur berarti seorang pemandu spiritual.
Sebuah Kedai minum adalah tempat dimana anggur cinta Ilahi memabukkan para musafir.
Kemabukan berarti ekstase religius, Keriangan adalah kesenangan dalam cinta Sang Khaliq.
Keindahan berarti keagungan Sang Kekasih.
Rambut ikal dan Rambut berarti kemurnian yang menyelubungi wajah Kesatuan dari para pecinta-Nya.
Pipi berarti esensi nama-nama dan sifat-sifat Ilahi. Bulu halus adalah dunia ruh-ruh suci yang paling dekat dengan Ketuhanan. Tahi lalat pada pipi adalah titik Kesatuan yang tak bisa dibagi.
Obor adalah cahaya yang terpancar dalam hati oleh Sang Kekasih.
Lihat hanya Satu,
katakan hanya Satu,
kenal hanya Satu.
SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG!
Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia. Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi, tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang. Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda.
JALAN
Jalan sudah ditandai.
Jika menyimpang darinya, kau akan binasa.
Jika mencoba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut,
kau melakukan perbuatan setan.

EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH
Empat orang diberi sekeping uang.
Pertama adalah orang Persia, ia berkata, “Aku akan membeli anggur.”
Kedua adalah orang Arab, ia berkata, “Tidak, karena aku ingin inab.”
Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, “Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum.”
Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, “Aku ingin stafil.”
Karena mereka tidak tahu arti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.
Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, “Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping uang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping uang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu.”
Mereka pun tahu bahwa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur.
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam, istrinya Adam,
taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat,
jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya
adalah kehidupan Kekasihku …
BURUNG HANTU DAN ELANG RAJA
Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.” Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya! Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”

DIMENSI LAIN
Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan,
tetapi dalam jenis yang berbeda.
Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda.
Ini tampak nyata,
hanya untuk orang yang berbudi halus —
mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu.
MANFAAT PENGALAMAN
Kebenaran yang agung ada pada kita
Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan,
Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga
Bersama, supaya kepingan kita yang paling dalam
Menjadi nyata.

KESADARAN
Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan memburukkan kesadaran orang lain.

DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah,
dan ke Kandahar Aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi
maupun dataran rendah. Dengan tegas,
aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal
(legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah.
Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna …
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia tidak di tempat lain.

MEREKA YANG TAHU, TIDAK DAPAT BICARA
Kapan pun Rahasia Pemahaman diajarkan kepada semua orang
Bibir-Nya dijahit melawan pembicaraan tentang Kesadaran.
JOHA DAN KEMATIAN
Seorang anak laki-laki menangis dan berteriak di belakang jenazah ayahnya, ia berkata, “Ayah! Mereka membawamu ke tempat di mana tidak ada pelindung lantai. Di sana tidak ada cahaya, tidak ada makanan; tidak ada pintu maupun bantuan tetangga…”
Joha, diperingatkan karena penjelasan tampaknya mencukupi, berteriak kepada ayahnya sendiri:
“Orangtua yang dihormati oleh Allah, mereka diambil ke rumah kami!”

KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI
Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektif
Bagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari?

REALITAS SEJATI
Di sini, tidak ada bukti akademis di dunia;
Karena tersembunyi, dan tersembunyi, dan tersembunyi.

JIWA MANUSIA
Pergilah lebih tinggi — Lihatlah Jiwa Manusia!

PELEPASAN MENIMBULKAN PEMAHAMAN
Wahai Hati! Sampai dalam penjara muslihat,
kau dapat melihat perbedaan antara Ini dan Itu,
Karena pelepasan seketika dari Sumber Tirani;
bertahan di luar
DUA ALANG-ALANG
Dua alang-alang minum dari satu sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.

AKAN JADI APA DIRIKU?
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk.
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
Kelak aku akan mati
Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat —
Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
Aku akan menjadi itu.
RASUL
Rasul adalah mabuk tanpa anggur:
Rasul adalah kenyang tanpa makanan.
Rasul adalah terpesona, takjub:
Rasul adalah tidak makan maupun tidur
Rasul adalah raja di balik jubah kasar:
Rasul adalah harta benda dalam reruntuhan.
Rasul adalah bukan dari angin dan bumi:
Rasul adalah bukan dari api dan air.
Rasul adalah laut tanpa pantai:
Rasul adalah hujan mutiara tanpa menalang.
Rasul adalah memiliki ratusan bulan dan langit:
Rasul adalah memiliki ratusan cahaya matahari.
Rasul adalah bijaksana melalui Kebenaran:
Rasul adalah bukan sarjana karena buku.
Rasul adalah melebihi keyakinan dan kesangsian:
Karena Rasul apakah ada ‘dosa’ atau ‘kebaikan’?
Rasul berangkat dari Ketiadaan:
Rasul telah tiba, benar-benar berangkat.
Rasul adalah, Tersembunyi, Wahai Syamsuddin!
Carilah, dan temukan – Rasul!
KEBENARAN
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
“Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah
Tidak di bumi, langit atau singgasana.
Ini kepastian, wahai kekasih:
Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman.
Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini.”

ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan akan Kebenaran lenyap dalam pengetahuan Sufi. Kapan manusia akan memahami ucapan ini?
DEBU DI ATAS CERMIN
Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.

KERJA
Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan
dan menuju ke kelompok Manusia.

RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
BURUNG HANTU
Hanya burung bersuara merdu yang dikurung.
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar

UPAYA
Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
PENCARIAN
Carilah mutiara, saudaraku, di dalam tempurung;
Dan carilah keahlian diantara manusia di dunia.
TUGAS INI
Kau mempunyai tugas untuk dijalankan. Lakukan yang lainnya, lakukan sejumlah kegiatan, isilah waktumu secara penuh, dan jika kau tidak menjalankan tugas ini, seluruh waktumu akan sia-sia.


BAGI ANDA YANG BUTUH UANG

BAGI SIAPA PUN YANG BUTUH UANG KAMI TAWARKAN LANGKAH UNTUK MEMBUKTIKAN HARAPAN ANDA JADI KENYATAAN. SEBUAH INVESTASI SEUMUR HIDUP DENGAN MODAL KECIL TERBUKTI MENGANTARKAN PARA KERE JADI JUTAWAN DENGAN TANPA HARUS MENYITA WAKTU. DALAM BISNIS INI ANDA TERUS DI PANDU DAN DI ARAHKAN UNTUK MERAUP KEUNTUNGAN YANG BESAR DAN BERKELANJUTAN KARENA BISNIS INI SALING MENGUNTUNGKAN. NOMINAL KEUNTUNGAN ANDA PERHARI DENGAN JUMLAH YANG FANTASTIS BIAR TIDAK PENASARAN KLIK http://www.program5milyar.com/konfirmasi.php?id=abikumala


Rabu, 13 April 2011

MATERI ULANGAN FIQIH KELAS XI MA AL-HUSNA
KLIK DISINI


Senin, 21 Maret 2011

PELAJARAN KELAS XI

PENGERTIAN DAN HUKUM THALAQ
DOWNLOAD DISINI

PEMAHAMAN TENTANG THALAQ TIGA


Sabtu, 05 Maret 2011

PUISI JALALUDIN RUMI
DOWNLOAD DISINI

PANTUN MELAYU
DOWNLOAD DISINI

SYAIR RABIAH ADAWIYAH
DOWNLOAD DISINI

KHAWARIQ AL-ADAH
DOWNLOAD DISINI

TERTOLAKNYA AMAL YANG DIADA-ADAKAN
DOWNLOAD DISINI

CONTOH PIDATO PENYERAHAN PENGANTIN
DOWNLOAD DISINI

PIDATO NYERENKEUN PANGANTEN ADAT SUNDA
DOWNLOAD DISINI


DOWNLOAD KARYA KHALIL GHIBRAN

BIOGRAFI KHALIL GHIBRAN
DOWNLOAD DISINI

PUISI KHALIL GHIBRAN
DOWNLOAD DISINI

SYAIR-SYAIR KHALIL GHIBRAN
DOWNLOAD DISINI

SANG PERLAMBANG
DOWNLOAD DISINI

LAGU GELOMBANG
DOWNLOAD DISINI

POTRET DIRI
DOWNLOAD DISINI

TAMAN SANG NABI
DOWNLOAD DISINI

PASIR DAN BUIH
DOWNLOAD DISINI

SAYAP-SAYAP PATAH
DOWNLOAD DISINI


AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
DOWNLOAD DISINI

EMPAT RACUN HATI
DOWNLOAD DISINI


DOWNLOAD ILMU MANTIQ

شرح الخبيصي علي متن تهذيب المنطق
DOWNLOAD DISINI

التقريب لحد المنطق والمدخل إليه بالألفاظ العامية والأمثلة الفقهية أبي محمد ابن حزم الأندلسي
DOWNLOAD DISINI

مذكرة المنطق عبد الهادي الفضلي
DOWNLOAD DISINI

الضوء المشرق على سلم المنطق للاخضري محمد بن محفوظ بن المختار الشنقيطى
DOWNLOAD DISINI


KOLEKSI ALBUM ST 12
DOWNLOAD DISINI
KOLEKSI ALBUM UNGU
DOWNLOAD DISINI
SOFTWARE BELAJAR HURUF HIJAIYAH
DOWNLOAD DISINI
BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA
DOWNLOAD DISINI
ATLAS TUMBUHAN INDONESIA
DOWNLOAD DISINI
BELAJAR BAHASA JEPANG UNTUK PEMULA
DOWNLOAD DISINI
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
DOWNLOAD DISINI
KAMUS FILSAFAT
DOWNLOAD DISINI
ENSIKLOPEDIA PELAJAR DAN UMUM
DOWNLOAD DISINI
MISTIK DAN MAKRIFAT SUNAN KALIJAGA
DOWNLOAD DISINI
SYEH SITI JENAR - MAKRIFAT DAN MAKNA KEHIDUPAN
DOWNLOAD DISINI
MENGHITUNG ZAKAT (xls)
DOWNLOAD DISINI
KALKULATOR ZAKAT
DOWNLOAD DISINI
MENGHITUNG WARIS
DOWNLOAD DISINI


TUNTUNAN LENGKAP MENGURUS JENAZAH
DOWNLOAD DISINI

CARA SHALAT YANG BENAR TINGKAT LANJUTAN
DOWNLOAD DISINI

CARA SHALAT YANG BENAR TINGKAT PEMULA
DOWNLOAD DISINI
TAHLIL DAN KENDURI TRADISI SANTRI DAN KIAI
DOWNLOAD DISINI


MARI BELAJAR TAJWID
DOWNLOAD DISINI


RAMUAN LENGKAP HERBAL TAKLUKKAN PENYAKIT HEMBING WIJAYAKUSUMAH
DOWNLOAD DISINI


Sabtu, 26 Februari 2011

PANAMPIAN PIHAK PANGANTEN ISTRI

PIDATO PANAMPIAN TI PANGANTEN ISTRI


Bismillaahir rohmaanir rohiim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi robbil aalamin, Wabihi nasta'iinu alla umuurid dunia waddin. Was sholaatu wassalaamu alla sayyidina Muhammadin khootaminnabiyyin, Wa aalihi wa shohbihii ajma-'iin
Bapa …………….. miwah Ibu ………………… sinarengan para wargi anu sami kempel ayeuna di dieu, kawakilan ku …………………………….. jaler istri, nyanggakeun haturan sumping disarengan ku laksa keti kabingahan ka sadaya nu sarumping.
Kawuwuh-wuwuh disarengan bari nyandak pipangantenen pameget wasta ……………………………………, anu diajeng-ajeng pisan siang kalayan wengi. Lajeng dipasrahkeun pisan, atuh kantenan ditampi ku asta kalih kasuhun kalingga murda, binarungan bingah amarwatasuta, bingah anu taya hinggana.

Kitu deui cacandakanana, sanaos henteu diantos-antos, ditampi pisan, henteu diteundeun di handap-handap estu disuhun dina embun-embunan, sarta mugi-mugi janten kamangpaatanana ka barudak miwah urang sadaya anu janten sepuhna.
Sawangsulna, mugi ageung sih hapunten dina sagala kakirangan miwah kajanggalan dina ieu panampian ka nu sarumping, boh sipatna, boh carana, tata sinareng basana matak ngajaheutkeun mamanahan. Kitu deui dina jamuanana anu sanget mung sakadarna pisan tebih tina kautamian, mugi ulah kirang-kirang nya ngahapunten kawantos sanes pisan kirang upami, nanging kumaha mung sakieu nya kaayaaan.

Pungkasing pihatur, sami-sami neneda, mugi-mugi barudak anu bade jatukrami miwah pamaksadan sepuhna sadaya diijabah ku Gusti Allah anu sipat rahman rahim, sarta kenging sapaat ti kangjeng Nabi Muhammad s.a.w., lulus mulus lunglur-langsar beres-roes laksana tanpa kuciwa.
Wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


PIDATO SEREN SUMEREN PANGANTEN PAMEGET

PIDATO NYERENKEUN PANGANTEN PAMEGET (TIPE 1)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil aalamin, Wabihi nasta'iinu alla umuurid dunia waddin. Was sholaatu wassalaamu alla sayydina Muhammadin khootaminnabiyyin, Wa aalihi wa shohbihii ajma-'iin.
Palawargi jaler istri anu mulya utamina ka pangersa saebul bet di dieu, sim kuring atas nami kulawargi bapa ………………………………………….. rawuh rombongan, disarengan ku muji syukur ka Gusti nu Maha Agung, ngahaturkeun rebu-rebu nuhun laksa keti kabinghan kapalawargi didieu wirehna sim kuring parantos gasik ditampi enggal-enggal ditarima, dipapag di hiap-hiap ku basa anu endah someah, diawur ku kembang tanjung paselang kembang kananga, malati nu jadi saksi, tawis kaweningan galih pribumi nampi rombongan nu sumping. Estu matak tingtrim kana ati, matak betah kana manah anu nyemah. Mugia pangbagea anu dadasarna ku ikhlas kabingah nembe, tiasa jadi tatali asih panyimpay rasa anu bakal nyangreud mageuhkeun silaturahim antawis kulawargi ti …………………. Sareng kulawargi ti ………………………….., bari ginuluran sareng rido Allah Swt. Amiin.

Salajengna sim kuring seja tamada wireh rumaos ngabantun rombongan teh lumayan seueurna, bari sanes mung wungkul sepuh atanapi rumaja wae nanging katambih ku murangkalih anu nuju meujeuhna baladeur, anu tangtos bakal seueur kalepatanana, utamina tata titi duduga peryogana.
Kumargi kitu tawakup anu kasuhun saupami katingali aya tingkah anu kirang munasabah, kadangu aya saur anu kirang umum ti rombongan sim kuring sadayana.

Palawargi anu mulya.
Rupina cunduk waktuna sim kuring nedunan pamundut panata cakagara tadi, nincak mangsana balaka nguningakeun pamaksadan. Ku kituna mah kantenan, raos rek mobok magih gorowong, rek naek mendak taraje nguping pamundut panata calagara the, margi asa piraku ti …………………….. dijugjug upami teu aya anu dipimaksud, pamohalan anggang-anggang diteang ka ……………………………….. upami teu aya pamaksadan, tebih ge pasti disungsi margi aya nu dipilari.

Ka kulawargi bapa……………………………………. Sakalih, Insya Allah sim kuring seja balaka.
Saperkawis sim kuring sarombongan seja nyanggakeun bari nyangreud pageuhkeun silaturahim ka parawargi sadaya di dieu, margi nya ieu pisan nu jadi bibit buit, cikal bakal sim kuring sarawuh rombongan dongkap ka ieu tempat, teu aya sanes seja jajap pun ………………………………………………. Anu wastana ………………………………… kadeudeuh bapa ……………………………………. Sakalih, anu numutkeun selenting bawaning angin parantos lami pakait ati pacantel hate sareng neng…………………………………. Putri ka asih bapa …………………………. Miwah ibu.
Wartosna heubeul silih pikatineung, lawas silih pikamelang, bungbuna karujuk sepuh, samara jiad ti sobat sadaya, cindekna mah batu turun kesik naek alias itu purun ieu daek. Malihan parantos aya kasaluyuan ti sadayana reh dina dinten ieu ping ……………………………….. Insya Allah sejana bade diakadan.
Kumargi kitu, mugi kasaksi ku sadaya, danget ieu sim kuring atas namina kulawargi ………………………………………………… seja nyanggakeun pipanganteneun, nya ieu …………………………………………. Ka pangersa bapa ………………………………….. sakulawargi, saur tukang pantun te mah ti luhur sausap rambut ti handap sausap dampal rambutna salambar getihna satetes napasna sadami estu mo ngagaduih-gaduh deui mugia ditampi lajeng ditikahkeun ka neng ………………………………………….

Panuhun sim kuring sakulawargi sabada pun anak resmi janten kulawargi di …………………………….. mugi sing sering ngageuing, ulah bosen ngawurukan ulah suda mapatahan nungtun sinareng nuduhkeun kana jalan pamaslahatan sareng pibagjaeun dunya rawuh aheratna.
Nanging nyakitu geuning, teu weleh aya tambihna nyaeta mangrupi kabodoan sareng kakiranganana, kirang elmu panemuna kirang tata titi duduga peryogana kirang pangalaman sareng pamahaman tos kantenan anu disebat harta banda mah estu kirang keneh pisan margi nembe bade kokoreh, sumuhun ari pangawakan mah estu tangtung teu nambut rupa teu nyewa dedeg sampe rupa hade nanging nyakitu upami dina kai mah diangge pamikul bengkung diangge pangeret bingkeng, lumayan keur pisuluheun.
Atuh salajengna boh bilih disebat wadul sim kuring nyanggemkeun teu jingjing teu bawa mah, margi ku parawargi katinggali aya nu nyandak tanggeuyan. Isin upami disebat hiji-hijina mah margi mung ukur tamba pamali tamba isin ulah ngaligincing teuing. Ari maksadna mah eta the tilam kadeudeuh tawis asih ti ………………………………… kanggo neng ……………………………………, mugi ulah ditainggal pangaosna anu estu teu pira, nanging niat suci nu maparina, saurna mah : sanes butuh keur sausum, butuh pikeun batur hirup, mun wasa saumur-umur seja nyaah salawasna, deudeuh geugeut mo ngaheuleut wedi asih salamina. Disarengan ku paneda mugia ginulur restu ginanjar rahmat sareng rido Allah Swt.

Parawargi jaler istri anu mulya. Piraku mun gunung tanpa tutugan, walungan tanpa muara, atuih piraku nu jajap ge kateterasan. Rupina urang cekapkeun sakieu kecap pangjajap sim kuring.
Panutup catur pamungkas carita sim kuring atas nami rombongan ti ……………………………………. Nyanggakeun sewu bebendu laksa duduga ka parawargi sadaya, tos tangtos saurna kirang umum kecap kirang merenah, bobot pangayon timbang taraju, nyanggakeun ka parawargi sadaya. Panuhun sim kuring rawuh rombongan mugi agung tawakupna jembar hampurana kana sagala rupi kalepatan sareng kakirangan

Billahi Sabilil haq.

Wasalamualaikum Wr. Wb.


TUGAS PELAJARAN FIQIH KELAS XI
1. Terangkan pengertian dan tujuan nikah dalam Islam dan tulis beserta dalilnya.
2. Sebutkan tentang syarat wali da saksi
3. Terangkan nikah yang dilarang dalam Islam



TUGAS PELAJARAN FIQIH KELAS XII
1. Terangkan tentang istihsan beserta contohnya
2. Sebutkan pengertian maslahah mursalah berikut contohnya
3. Tulis pemahaman tentang istishab beserta conohnya


Rabu, 23 Februari 2011

PELAJARAN FIQIH KELAS XI
BAB III
TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
BISA DI DOWNLOAD DISINI


KAJIAN KITAB HIKAM BUKU 1
BISA DI DOWNLOAD DISINI


Selasa, 22 Februari 2011

PELAJARAN FIQIH KELAS XII

BAB V bisa di download disini


Minggu, 20 Februari 2011

AHLI SUNNAH WAL JAMA'AH
bisa di download disini


Sabtu, 19 Februari 2011

WUDLU bisa di download disini


Senin, 07 Februari 2011

Pelajaran Fiqih kelas XII Aliyah

METODE-METODE BERIJTIHAD

Kalian telah mengetahui betapa pentingnya berijtihad, apalagi untuk masa-masa sekarang ini. Ya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut umat Islam untuk membuka cakrawala pemikirannya sehingga tidak jauh tertinggal dari yang lain. Untuk menanggapi perkembangan itu lah Islam menempatkan akal fikiran pada posisi yang penting. Banyak umat Islam menganggap bahwa selain dengan wahyu, kebenaran bisa dicapai melalui penalaran.

Dalam hukum Islam, sabagaimana telah kalian pelajari, nalar atau ra’yu merupakan sumber hukum pelengkap. Ini artinya bahwa penggunaan akal haruslah selaras dengan kehendak wahyu baik berupa Al-Qur’an maupun hadits Nabi, yaitu kemaslahatan umat manusia. Ijmak, qiyas dan fatwa merupakan beberapa contoh produk penggunaan akal manusia untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan peradaban.

Dalam ushul fiqh, kita mengenal kaidah yang berbunyi, “perubahan hukum menyesuaikan diri dengan perubahan waktu dan tempat”. Berdasarkan kaidah ini, dapat disimpulkan bahwa hukum Islam tidaklah statis tetapi dinamis. Nah, untuk mencapai hukum Islam yang selaras dengan perkembangan inilah para ulama ushul fiqh mengembangkan pelbagai metode. Satu metode dipakai satu golongan ulama dan tidak dipakai golongan lain, sementara yang lain itu mengembangkan metode sendiri. Jadi, metode yang dikembangkan beragam. Keragaman ini disebabkan oleh penafsiran mereka terhadap nas dan karena perbedaan tempat dan waktu. Namun yang jelas, semua metode ini ditujukan untuk mencapai tujuan hukum Islam, yaitu mewujudkan mashlahat dan menghindarkan diri dari mafsadat. Apa saja metode-metode ijtihad tersebut? Bagaimana metode itu dilakukan? Cermatilah bahsan berikut ini.

A. ISTIHSAN SEBAGAI METODE IJTIHAD

Dilihat dari segi bahasa, istihsan artinya menganggap sesuatu lebih baik, mengikuti sesuatu yang lebih baik, atau mencari yang lebih baik untuk diikuti.

Menurut istilah syara’, sebagaimana yang didefinisikan oleh Abdul Wahhab Khallaf, istihsan ialah “berpindahnya seorang mujtahid dari qiyas jail (jelas) kepada qiyas khafi (samar) atau dari hukum kulli (umum) kepada hukum pengecualian dikarenakan adanya dalil yang membenarkannya.

Dari definisi di atas untuk membentuk istihsan dapat ditempuh melalui tiga cara.

a. Beralih dari yang dituntut oleh qiyas jail kepada yang dikehendaki qiyas khafi. Dalam hal ini mujtahid tidak menggunakan qiyas jail untuk menetapkan hukum, tetapi menggunakan qiyas khafi. Pengalihan ini dilakukan menurut perhitungan cara inilah yang paling tepat. Contoh, hukum air yang dijilat burung buas (seperti elang dan gagak). Nas syara’ tidak menyebutkan hukumnya. Bila memaki qiyas jail air bekas jilatan burung buas hukumnya tidak bersih, karena diqiyaskan dengan daging binatang buas. Qiyas jail ini dilakukan karena persamaan ‘illah, yaitu dagingnya sama-sama haram untuk dimakan dan air liurnya pun dianggap tidak suci. Maka, air jilatan burung buas dianggap tidak suci. Jika menggunakan qiyas khafi, maka hukum air bekas jilatan burung buas itu suci. Dalam hal ini, karena burung buas tidak di qiyaskan kepada binatang buas tetapi di qiyaskan kepada burung biasa. Air yang diminum burung biasa hukumnya suci karena burung itu minum dengan paruhnya sehingga air tidak bersentuhan dengan air liur yang melekat di lidahnya. Kedaan seperti ini juga berlaku pada burung buas. Meskipun dagingnya haram di makan, namun daging burung buas hanya menyatu dengan air liurnya yang tidak bersentuhan dengan air ketika minum. Burung minum dengan paruhnya, sedangkan paruh itu suci. Maka air yang dijilatnya juga suci. Cara seperti ini disebut dengan istihsan qiyas.

b. Beralih dari nas yang umum kepada hukum yang bersifat khusus. Artinya bahwa nas yang bersifat umum dalam keadaan tertentu hukumnya tidak dapat diterapkan karena ada sebab tertentu. Maka dalam hal ini berlakuklah dalil yang khusus. Contohnya adalah penerapan sanksi hukum terhadap pencuri. Menurut ketentuan umum, Al-Qur’an menghukuminya dengan potong tangan sesuai dengan surat Al-Maidah ayat 38

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya

Berdasarkan ayat tersebut tangan pencuru harus dipotong. Namun bila pencurian itu dilakukan pada masa paceklik atau kelaparan, maka hukum potong tangan tersebut tidak berlaku kepada pencuri sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Umar bin Khattab, cara ini disebut istihsan nas.

c. Beralih dari tuntutan hukum kulli kepada hukum pengecualiaan karena adanya maslahat, ini dapat ditempuh melalui tiga jalan.

1. Meninggalkan dalil yang biasa digunakan untuk beramal dengan ‘urf (adat kebiasaan). Contohnya, ucapan yang berlaku pada sumpah. Misalnya kalian bersumpah tidak akan makan daging. Di kemudian hari kalian makan ikan. Maka dengan istihsan kalian tidak dinyatakan melanggar sumpah, meskipun dalan Al-Qur’an ikan termasuk daging, alasannya ‘urf (kebiasaan) yang berlaku dalam ucapan sehari-hari tidak memasukan ikan dalam katagori daging.

2. Meninggalkan dalil yang biasa digunakan dalam beramal dengan cara lain karena ada factor kemaslahatan. Contohnya, tanggung jawab mitra dari tukang yang memperbaiki barang, bila barang yang diperbaikinya rusak di tangannya. Berdasarkan qiyas, ia tidak wajib menggantinya karena kerusakan itu terjadi ketika ia membantu bekerja, ia wajib menggantinya demi terwujudnya kemaslahatan yaitu memelihara dan menjamin harta orang lain.

3. Meninggalkan dalil yang biasa dilakukan untuk menghindari kesulitan dan memberikan kemudahan umat . contoh adanya kelebihan atau kekurangn sedikit dalam menukar atau menimbang sesuatu dengan ukuran yang banyak. Dalam menukar apapun, sebenarnya tidak dibenarkan adanya kekurangan atau kelebihan. Semua harus pas. Namun, ketika yang ditimbang berjumlah besar, adanya kekuarangan atau kelebihan sedikit tentu dimaafkan. Kebolehan ini di dasarkan kepada pendekatan istihsan.

Para ulama yang menggunakan istihsan sebagai metode ijtihad ialah kebanyakan ulama Hanafiah. Dalil mereka atas kehujahan istihsan adalah bahwa mereka hanya berdalil dengan qiyas khafi yang menang atas qiyas jail, atau berhujah dengan maslahah mursalah (kepentingan umum), atau pengecualian hukum kulli. Menurut mereka semua itu adalah istidlah (berdalil) yang dibenarkan.

Ikhtilaf

Salah satu ulama yang menolak istihsan adalah imam Syafie. Menurutnya melakukan ijtihad tidak dapat dilakukan kecuali ada dalil-dalilnya, dan dalil tersebut adalah qiyas. Istihsan menurut Imam Safie adalah membuat hukum dengan dasar kesenangan (talzzuz) dan mengada-ada menuruti hawa nafsu. Ia pernah berkata, “siapa yang melakukan istihsan, sesungguhnya ia telah menciptakan syariat baru”.

Arguman dan dalil yang dikemukakan Imam Syafie sebagai berikut.

1. Islam adalah agama sempurna (lihat surat Al-Maidah ayat 3), sehingga tidak ada yang terlewatkan oleh Al-Qur’an. Nabi juga pernah bersabda, “aku tidak meninggalkan sesuatu pun dari sesuatu yang Allah memerintahkannya kecuali akau telah memerintahkannya (dan juga tidak meninggalkan) sesuatu yang Allah melarangnya kecuali aku telah melarangnya” (HR Ahmad).

2. Allah telah memerintahkan Nabi untuk mengikuti wahyu yang diberikan dan melarang menentukan hukumberdasarkan hawa nafsu (lihat surat Al-Maidah ayat 49).

3. Nabi dalam menentukan hukum selalu melalui wahyu. Jika belum ada wahyu, nabi menunggu. Ia tidak menentukan hukum kecuali melalui wahyu, khabar atau hadits, dan qiyas. Karena itu, bagi orang selain Nabi adalah tidak menentukan hukum agama kecuali terdapat dalam wahyu dan khabar.

4. Jika hukm boleh ditentukan tanpa dasar nas, ijma dan qiyas, maka orang yang berkemampuan akal yang tinggi pun boleh melakukan istihsan, meskipun ia tidak mempunyai pengetahuan mengenai Al-Qur’an, sunah Nabi, ijmak dan qiyas.

5. Jika seorang hakim boleh memutuskan hukum dengan pendekatan istihsan , maka hakim yang lain pun boleh melakukan istihsan pula. Jika ini terjadi, maka akan lahir keputusan hukum yang berbeda mengenai satu kasus hukum.